Buruh Menolak Iuran Tapera Potong Gaji: Kami Tetap Miskin!



Cerewet.site - Iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera) ditolak keras oleh buruh. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban mengatakan serikat buruh tidak setuju dengan iuran Tapera karena itu dipotong dari gaji pekerja sebesar 2,5% dan dari gaji pengusaha sebesar 0,5%. Jika dikenakan iuran bulanan, kebanyakan pekerja di sektor padat karya mengatakan mereka tidak mampu. Meskipun ada beberapa yang menerima gaji hingga 2 juta rupiah per bulan.


Bagaimana mungkin seorang karyawan dengan upah Rp 2 juta membayar iuran? Tidak ada batasan untuk jumlah tabungan yang dapat Anda bayar, kang. Dalam acara Konferensi Pers Terkait Tapera pada hari Jumat, 31 Mei 2024, Elly mengatakan, "Kita menyumbang yang miskin sementara kita juga masih miskin."

Dia menemukan bahwa pekerja harus membayar sekitar Rp 126 ribu setiap bulan menggunakan besaran gaji UMR Jakarta. Ini menunjukkan bahwa konsep iuran Tapera menambah potongan pada upah, meskipun saat ini upah pekerja telah dipotong hingga 4,5%.

Dia berpendapat bahwa jika ini adalah tabungan, orang harus memilih untuk melakukannya dengan sukarela daripada memaksa orang yang tidak mampu untuk melakukannya.

Dia menyatakan bahwa pihaknya merasa keberatan dan tidak mampu karena harus membayar Rp 100 ribu setiap bulan. Dengan demikian, dia meminta pemerintah untuk merevisi pasal yang berkaitan dengan ide program ini.

Pemerintah harus membatalkan setidaknya revisi paling penting dari Pasal 7 yang harus dilakukan secara sukarela. Jika Anda ingin menabung, silakan. Silakan jika Anda ingin mendapatkan rumah melalui Tapera. Jika kita kalikan 100 ribu menjadi 58 tahun, itu tidak mencapai 100 juta. Dia juga menambahkan, "Saya sudah pensiun, dan saya masih belum mendapatkan rumah."