Berikut Fakta Hari Anak Nasional Ternyata Sempat Ubah Tanggal ?


Cerewet.site - 23 Juli adalah Hari Anak Nasional setiap tahun. Untuk mencapai target Indonesia Emas 2045, anak perlu mendapat perhatian khusus agar mereka menjadi sumber daya yang berkualitas bagi bangsa, jadi perayaan ini merupakan momentum penting untuk mendorong seluruh masyarakat untuk mendukung hak dan perlindungan anak.

1.Sempat Berubah Dalam Penetapan Tanggal 
Selasa 23 Juli 2024, Kompas.com melaporkan bahwa Hari Anak Nasional (HAN) sebelumnya dikenal sebagai Pekan Anak. Ini ditetapkan oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada tahun 1951 untuk diperingati setiap tanggal 18 Mei.

Namun, pada Kongres Kowani pada 24-28 Juni 1964, tanggal peringatannya diubah dari 1 Juni menjadi 6 Juni untuk menghormati ulang tahun Presiden Soekarno. Namanya kemudian diubah menjadi Hari Anak Nasional. Pada tahun 1967, juga diubah menjadi Hari Anak agar bertepatan dengan tanggal 18 Agustus, tanggal UUD 1945 disahkan. Namun, karena tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, banyak masyarakat yang tidak senang. Hasilnya, Kongres bersidang kembali pada tanggal 26–28 Maret 1970 dan menetapkan tanggal 17 Juni sebagai Hari Anak Nasional. Namanya diubah menjadi Hari Anak Nasional (HAN) pada tahun 1980-an.

2.Ditetapkan Oleh Presiden Suharto 
Akhirnya, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menyetujui perubahan tanggal menjadi 23 Juli 1984 setelah proses yang panjang dan beberapa kali diubah. Dengan menandatangani Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional pada 19 Juli 1984, Presiden Soeharto mendukung keputusan tersebut. Keputusan Presiden ini telah menetapkan Hari Anak Nasional hingga saat ini.

3.Selalu Mengusung Tema Berbeda Setiap Tahunnya 
Menurut situs web Kementerian PPPA, tema Perayaan HAN tahun 2024 adalah “Anak-anak Dilindungi, Indonesia Maju.”

4.Memiliki Fokus Terhadap Kejahatan Siber Pada Anak 
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah membuat semua orang lebih mudah mendapatkan informasi. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2023 oleh Departemen PPPA dan UNICEF menemukan bahwa hampir 95% anak berusia antara 12 dan 17 tahun menggunakan internet setidaknya dua kali sehari. Baca juga: Puncak Hari Anak Nasional 2024 di Papua Mempromosikan Perlindungan, Penghormatan, dan Pemenuhan Hak Anak Bermain game, memenuhi kebutuhan akademik, memperoleh keterampilan baru, dan bersosialisasi dengan teman dan keluarga adalah beberapa dari kegiatan tersebut. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia digital juga dapat menyebabkan kejahatan siber modern yang berbahaya, yang dapat mengganggu kondisi mental dan perkembangan anak. Akibatnya, peringatan HAN 2024 harus memperhatikan hal ini.

5.Berbeda Dengan Hari Anak Seduni yang diselenggarakan UNICEF
Semua negara merayakan Hari Anak dengan cara yang berbeda. Tanggal 20 November juga merupakan Hari Anak Sedunia, acara tahunan UNICEF yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.